Pages

Rabu, 25 Juni 2014

LAPORAN RESMI
ILMU RESEP II


Pembuatan suspense [ Lotio Kumerfeldi ]

Dosen Pembimbing : Dyah Retno Indriastuti, S. Farm,. Apt

Penyusun
                                             Nama            : Musyarofah
                                             Nim              : 48401120002
                                             Semester        : Empat ( 4 )        


PROGRAM STUDI D3 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN



UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
Jl Diponegoro KM 02 Pesantunan Wanasari Brebes
Tahun Ajaran 2013/2014
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya yang sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan resmi Ilmu Resep II tepat pada waktunya yang berisikan pembahasan tentang cara pembuatan sediaan Lotio Kumerfeldi
Dengan harapan laporan ini dapat membantu manambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta dapat memberikan motivasi kepada kita.
Saya menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyelesaian tugas ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu merestui segala langkah kita amin.







Brebes, 30 Mei 2014


Musyarofah







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................       i
DAFTAR ISI....................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................       1
1.1 Dasar teori..........................................................................................       1
1.2 Tujuan................................................................................................       1
1.3 Alat dan bahan...................................................................................       1
1.4 Metode praktikum.............................................................................       2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................       3
2.1 Suspense............................................................................................       3
2.2 Macam – macam suspense.................................................................       3
2.3 Pengertian lotio..................................................................................       3
2.4 Kelarutan...........................................................................................       4
2.5 Perhitungan resep...............................................................................       5
2.6 Pembahasan hasil praktikum..............................................................       6
BAB III PENUTUP.........................................................................................       7
Kesimpulan.......................................................................................................       7
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
Dasar teori
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat tambahan, yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan.  Yang pertama berupa suspensi jadi, sedangkan yang kedua berupa serbuk untuk suspensi yang harus disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.

Tujuan
Mengetahui cara pembuatan sediaan suspense topikal lotio kumerfeldi

Alat dan Bahan
1.      Alat                                                                 Bahan
2.      Mortir dan stemper                                          1. Camphora
3.      Timbangan digital                                             2. Sulfur
4.      Sudip                                                               3. Acthanolum
5.      Kertas perkamen                                             4. Calcii hydroxydi solutio
6.      Etiket                                                              5. CMC - Na
7.      Botol                                                               6. Aqua destillata
8.      Gelas ukur 100 ml                                          
9.      Gelas ukur 50 ml
1.  Gelas ukur 25 ml
1.  Gelas ukur 10 ml






Cara pembuatan
1.      Kalibrasi botol
2.      Setarakan timbangan
3.      Ambil dan siapkan mortar dan stemper
4.      Masukan dan aktifkan CMC dengan 20 x air untuk CMC pada campuran mortir 1
5.      Ambil dan masukan camphora dan etanol dalam mortir, gerus hingga larut pada campuran mortir 2
6.      Masukan dan tambahkan sulfur kedalam campuran mortir 2 gerus hingga homogen
7.      Masukan dan tambahkan campuran mortir 2 kedalam mortir 1 gerus hingga homogen
8.      Masukan dan tambahkan calcil hydroxydi solution gerus hingga homogen, setelah itu masukan kedalam botol
9.      Masukan aquadest ad 60 ml
1.  Beri etiket















BAB II
PEMBAHASAN
2.1  SUSPENSI
Suspensi adalah disperse kasar dimana partikel padat yang tidak larut terdispersi dalam medium cair. Persoalan suspense yang pokok adalah mencegah fase dispersi mengendap terlalu cepat dan fase dispersi  yang mengendap pada dasar wadah tidak boleh membentuk “hard cake”, tapi dapat segera terdispersi kemali menjadi campuran yang homogen bila wadahnya digojog. Formula umum suspense : R/ Bahan obat tak larut zat pembasah ( PGA, Tragacanth,Bentonit, MC, CMC Na, dll) Bahan tambahan lain ( pemanis, pengawet,pewarna dll)

2.2  MACAM-MACAM SUSPENSI
1.      Suspensi oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, yang ditujukan untuk penggunaan oral.
2.      Suspensi topikal adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam  cairan pembawa cair yang di tunjukkan untuk penggunaan kulit.
3.      Suspensi tetes telinga adalah  sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditunjukan untuk di teteskan pada telinga bagian luar.
4.      Suspensi oflamik adalah sedian cair steril yang mengandung partikel sangat halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata.

2.3  PENGERTIAN LOTIO
Lotio adalah sediaan berupa larutan, suspense, atau emulsi yang dimaksudkan untuk penggunan pada kulit.( Fornas edisi 2 hal 325)






2.4  KELARUTAN
·         Camphora
Kelarutan        :Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (90%), dalam 0,25 bagian kloroform, sangat mudah larut dalam eter, mudah larut dalam miyak lemak
·         Sulfur
Kelarutan        :Praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam karbondisulfida ,sukar larut dalam minyak zaitun, sangat sukar larut dalam etanol (95%).
·         Aethanolum (90%)
Kelarutan        :Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter
·         Calcii hydroxydi solution      
Kelarutan        : Larut dalam lebih kurang 630 bagian air dan dalam lebih kurang 1300 bagian air mendidih, praktis tidak larut dalam etanol (95%), larut dalam gliserol dan dalam sirop.
·         CMC Na
Kelarutan        : praktis larut dalam aseton, etanol 95%, eter dan toluen. Air mudah didispersi pada semua suhu, pada bentuk yang murni, pada solut koloid. Kelarutan caiaran bermacam – macam tergantung derajat substitusi (DS








2.5  PERHITUNGAN RESEP

APOTEK FFA FARMA
Jl. Ronggowarsito no 56 pebatan brebes
Apoteker : Musyarofah S. Farm. Apt
SIPA : 027/11/Apt/XII/2013


No. 2                                    Tgl. 16 Mei 2013

       R/ Lotio kumerfeldi  60 ml
            M.F     Lotio
            S. U. E

Pro. Fahmi


Resep standard
Tiap 100 ml mengandung
Camphora                                1 g
Sulfur                                      6,6 g
Acthanolum                            3 ml
Calcil hydroxydi solution       40 ml
Zat pengemulsi yang cocok    1,5 g
Oleum rosae                            Gtt 1
Aqua destillata ad                   100 ml






Perhitungan
Camphora   60    X   1 g   = 0,6 g
                  100
Sulfur    60   X  6,6 g  = 3,96 g
               100
Acthanolum 90 %    60   X  3 ml = 1,8 ml
                               100
Calcil hydroxydi solution    60   X 40 ml = 24 ml
                                           100
Zat pengemulsi CMC    60   X 1,5 g = 0,9 g
                                     100
Oleum rosae  Gtt 1
Aqua destillata   ad  60 ml
Air untuk CMC  20 X 0,9 g = 18 ml



2.6  Pembahasan hasil praktikum
Pada praktikum pembuatan lotio kumerfeldi yang digunakan untuk jerawat menggunakan camphora 0,6 g, sulfur, acthanolum, calcil hydroxydi solution 24 ml, dan untuk zat pengemulsi menggunakan CMC. Dalam pembuatannya menggunakan dua pencampuran untuk pengaktifan CMC dan pelarutan camphora yang setelah itu tambahkan bahan lainnya dan pemasukan campuran pertam kedalam campuran kedua, kemudia aduk sampai homogen.








BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini untuk pembuatan lotio kumerfeldi, dalam pembuatannya harus sesuai dengan resep standar yang ada dalam buku formularium nasional, untuk memperoleh hasil emusi lotio kumerfeldi yang baik kita harus benar dan teliti dalam pencampuran dan penggerusannya

























DAFTAR PUSTAKA
·         Formularium Nasional hal 172
·         Formularium Nasional 56
·         Farmakope Indonesia edisi III hal130
·         Farmakope Indonesia edisi III hal
·         Farmakope Indonesia edisi III hal
·         Farmakope Indonesia edisi III hal
·         Anonymous. 2004e. Cellulose. http://en.wikipedia.org/wiki/Cellulose. Tanggal akses 6 Juli 2006







 by. muffa

LAPORAN RESMI
ILMU RESEP II

Description: G:\Backup_of_002.png

Pembuatan Bedak tabur

Dosen Pembimbing : Dyah Retno Indriastuti, S. Farm,. Apt

Penyusun
                                             Nama            : Musyarofah
                                             Nim              : 48401120002
                                             Semester        : Empat ( 4 )        


PROGRAM STUDI D3 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN



UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
Jl Diponegoro KM 02 Pesantunan Wanasari Brebes
Tahun Ajaran 2013/2014
 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1  Dasar teori................................................................................................. 1
1.2  Tujuan praktikum...................................................................................... 1
1.3  Alat dan bahan.......................................................................................... 2
1.4  Metode praktikum..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1  Definisi camphora/kamfer......................................................................... 3
2.2  Monografi camphora................................................................................. 5
2.3  Perhitungan resep...................................................................................... 5
2.4  Cara pembuatan......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
3.1  Kesimpulan................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA













KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya yang sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan resmi Ilmu Resep II tepat pada waktunya yang berisikan pembahasan tentang cara pembuatan sediaan Bedak tabur.
Dengan harapan laporan ini dapat membantu manambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta dapat memberikan motivasi kepada kita.
Saya menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyelesaian tugas ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu merestui segala langkah kita amin.






Brebes, 16 Mei 2014


Musyarofah






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Dasar teori
Sejak abad ke-4 sampai abad ke-10 Masehi atau sesudahnya, kapur barus atau kamper merupakan barang komoditas di sebagian besar dunia, dari Cina sampai kawasan Laut Tengah (meliputi Indocina, Asia Tenggara, India, Persia, Timur Tengah, bahkan Afrika). Sumber tertua yang menyebutkan kamper adalah catatan seorang pedagang Cina awal abad ke-4 Masehi, yang menelusuri Jalur Sutra. Di Barat, catatan tertua tentang kamper berasal dari tulisan seorang dokter Yunani yang tinggal di Mesopotamia, bernama Actius (502-578). Sementara itu, kronik Dinasti Liang (502-557) di Cina mengaitkan kamper dengan sebuah daerah yang nanti dikenal dengan Barus.
Nama Ilmiah dari Kapur Barus yaitu Cinnamomum camphora.Kapur barus disebut juga dengan kamfer (atau camphor dalam bahasa Inggris). Tanaman ini adalah pohon besar, tinggi hingga 65 m atau bahkan 75 m, ditemukan di hutan campuran pada tanah yang dalam humat berpasir kuning. Tanaman ini adalah kayu keras berat.Kamfer tersebut diambil dari bagian tengah pohon kapur.Kamfer dahulu kala dibuat dari potongan kayu batang pohon Cinnamomum camphora. Dimana potongan-potongan kecil kayu ini direbus dan melalui proses penyulingan dan penghabluran diperoleh kristal kamfer sebagai bahan baku untuk diproses di pabrik. 


1.2  Tujuan praktikum
1.    Agar dapat mengetahui tentang cara pembuatan bedak tabor
2.    Mengetahui tentang champora dan manfaatnya






1.3  Alat dan Bahan
Alat                                                     Bahan
1.      Timbangan digital                               1. Camphora               
2.      Mortir dan stemper                             2. Talk
3.      Ayakan 120 mesh                               3. Etanol 95 %
4.      Pot bedak


1.4  Metode praktikum
1.    Siapkan ayakan 120 mesh, kemudian ayak talk
2.    Siapkan mortir dan stemper
3.    Ambil dan timbang camphora 80 mg
4.    Ambil dan timbang talk 8 g
5.    Masukan camphora dalam mortir, tetesi dengan etanol 95 % gerus sampai larut
6.    Setelah itu tambahkan talk sedikit demi sedikit, gerus sampai homogen
7.    Masukan kedalam wadah pot bedak
8.    Beri etiket biru















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Definisi camphora / kamfer
Kamper adalah zat kristal putih, yang diperoleh dari pohon Cinnamomum camphora .Kamper telah digunakan selama berabad-abad sebagai bumbu kuliner, komponen dupa, dan sebagai obat.Kamper juga merupakan penolak serangga dan zat kutu-membunuh.
Cinnamomum camphora adalah asli Korea Jeju, Taiwan , selatan Jepang , tenggara China dan Indochina , di mana ia juga dibudidayakan untuk kamper dan kayu produksi. Produksi dan pengiriman dari kapur barus, dalam bentuk lilin padat, merupakan industri utama di Taiwan sebelum dan selama masa penjajahan Jepang (1895-1945). Itu digunakan medicinally dan juga unsur penting dalam produksi tanpa asap mesiu dan seluloid .Stills Primitif didirikan di daerah pegunungan di mana pohon biasanya ditemukan. Kayu terkelupas; chip tersebut dikukus dalam retort, yang memungkinkan kapur barus untuk mengkristal pada bagian dalam kotak kristalisasi, setelah uap itu melewati sebuah ruang pendingin. Saat itu dikerok dan dikemas ke pabrik-pabrik yang dikelola pemerintah untuk pengolahan dan penjualan.Kamper adalah salah satu yang paling menguntungkan dari beberapa monopoli pemerintah penting di bawah Jepang.
Cinnamomum camphora
Untuk pohon Australia juga dikenal sebagai kayu kamper, lihat Cinnamomum Oliveri .Kamper Laurel Sebuah pohon kamper kuno (diperkirakan berusia lebih dari 1.000 tahun) di Jepang
Klasifikasi ilmiah
Raya                :           Plantae
(Unranked)      :           Angiosperma
(Unranked)      :           Magnoliids
Order               :           Laurales
Keluarga          :           Lauraceae
Genus              :           Cinnamomum
Spesies            :           Cinnamomum camphora
Nama binomial
Cinnamomum camphora
( L. ) J.Presl.
Cinnamomum camphora (umumnya dikenal sebagai pohon Kamper , kayu kamper atau kapur barus laurel ) adalah besar cemara pohon yang tumbuh hingga 20-30 meter. Daun memiliki glossy, penampilan lilin dan bau kamper bila diremas. Pada musim semi menghasilkan dedaunan hijau cerah dengan massa kecil putih bunga .Ini menghasilkan kelompok berry-seperti hitam buah sekitar satu sentimeter dengan diameter.Ia memiliki pucat kulit yang sangat kasar dan pecah-pecah secara vertikal.
Cinnamomum camphora adalah asli ke China selatan Sungai Yangtze , Taiwan , Jepang , Korea , dan Vietnam , dan telah diperkenalkan ke berbagai negara lain.

Kandungan kimia
Kamper grove di Hong Kong
Kamper laurel mengandung volatil senyawa kimia di seluruh bagian tanaman, dan kayu dan daun uap suling untuk minyak esensial . Kamper laurel memiliki enam varian kimia yang berbeda yang disebut chemotypes , yaitu kamper , linalool , 1,8 - cineole , nerolidol , safrole , atau borneol . Di Cina pekerja lapangan menghindari pencampuran chemotypes saat panen dengan bau mereka. Fraksi cineole kamper laurel digunakan di China untuk memproduksi palsu " minyak Eucalyptus ".

Varian kimia (atau chemotypes) tampaknya tergantung pada negara asal pohon.Pohon ini berasal dari China, Jepang, dan Taiwan.Telah diperkenalkan ke negara-negara lain di mana telah ditemukan, dan varian kimia dapat diidentifikasi oleh negara.misalnya, Cinnamomum camphora tumbuh di Taiwan dan Jepang biasanya sangat tinggi di linalool, sering antara 80 dan 85%. Di India dan Sri Lanka kamper tinggi berbagai / chemotype tetap dominan. Cinnamomum camphora tumbuh di Madagaskar, di sisi lain, tinggi dalam 1,8 Cineole (rata-rata antara 40 dan 50%). Minyak esensial dari pohon Madagaskar secara komersial dikenal sebagai Ravintsara.
2.2  Monografi kamfer

    1. Kamfer
a.    Sinonim                : Camphora (Anonim, 1979)
b.    Khasiat                  : Anti iritan, anti puritic, topical analgesic.
c.    Pemerian                : Hablur putih atau massa hablur; tidak berwarna atau putih; bau khas; tajam; rasa pedas dan aromatic
d.    Kelarutan              : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%) P, dalam 0,25 bagian kloroform P; sangat mudah larut dalm eter P; mudah larut dalam minyak lemak.


2.3  Perhitungan resep

APOTEK FFA FARMA
Jl. Ronggowarsito no 56 pebatan brebes
Apoteker : Musyarofah S. Farm. Apt
SIPA : 027/11/Apt/XII/2013


No. 2                                    Tgl. 16 Mei 2013

R/ Camphora    2 %
     Talk             8
     Mf. Pulv      adsp
     S. U. E

Pro. Fahmi (15)





PPO
Camphora        :   1     X 8  = 0,08 g  = 80 mg
   98
Talk    =   8 g

2.4  Cara pembuatan

1.    Siapkan ayakan 120 mesh, kemudian ayak talk
2.    Siapkan mortir dan stemper
3.    Ambil dan timbang camphora 80 mg
4.    Ambil dan timbang talk 8 g
5.    Masukan camphora dalam mortir, tetesi dengan etanol 95 % gerus sampai larut
6.    Setelah itu tambahkan talk sedikit demi sedikit, gerus sampai homogen
7.    Masukan kedalam wadah pot bedak
8.    Beri etiket biru
















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dalam praktikum ilmu resep pembuatan sediaan bedak tabur dengan campuran camphora sebagai zat aktifnya, talk sebagai zat tambahan dan etanol sebagai pelarutnya untuk membuat bedak tabur untuk pemakaian luar dimana camphora bermanfaat sebagai anti iritan, anti puritic, topical analgesic.
























DAFTAR PUSTAKA




  

 by. muffa