Pages

Senin, 09 Juni 2014

laporan resmi pembuatan syrup paracetamol

LAPORAN RESMI
ILMU RESP II


Pembuatan Sediaan Syrup

Dosen Pembimbing : Dirmanto, S. Farm,. Apt

Penyusun

                                             Nama            : Musyarofah
                                             Nim              : 48401120002
                                             Semester        : Tiga( 3 ) 


PROGRAM STUDI D3 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN



UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
Jl Diponegoro KM 02 Pesantunan Wanasari Brebes
Tahun Ajaran 2013/2014
 




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya yang sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan resmi Ilmu Resep II tepat pada waktunya yang berisikan pembahasan tentang cara pembuatan sediaan syrup.
Dengan harapan laporan ini dapat membantu manambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta dapat memberikan motivasi kepada kita.
Saya menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaantugasini
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam penyelesaian tugas ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT selalu merestui segala langkah kita amin.






Brebes, 4 Juni 2014


Musyarofah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1  Dasar teori............................................................................................ .... 1
1.2  Tujuan praktikum.................................................................................. .... 1
1.3  Alat dan bahan..................................................................................... .... 2
1.4  Metode praktikum................................................................................ .... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1  Pengertian syrup................................................................................... .... 3
2.2  Paracetamol.......................................................................................... .... 3
2.3  Khasiat paracetamol.................................................................................. 4
2.4  Efek paracetamol....................................................................................... 5
2.5  Pembahasan praktikum......................................................................... .... 6
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
3.1  Kesimpulan........................................................................................... .... 7
DAFTAR PUSTAKA














BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Dasar teori
Syrup adalah Sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa.Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,9% kecuali dinyatakan lain.
Sirop adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang didalamnya ditambahkan Obat atau zat wewangi ,merupakan larutan jernih berasa manis, dapat ditambahkan gliserol, Sorbitol atau poli akohol yang lain dalam jumlahsedikit, dengan maksud selain untuk menghalangi pembentukan Hablur sakarosa, juga dapat meningkatkan larutan obat. Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa ,C12H22O11, tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.
Cairan sirop adalah cairan yang digunakan untuk melarutkan gula,dapat berupa sari buah, Sari buah buatan, estrak cair atau invus. sirop yang dibuat dari simplisia yang mengandung glukosida Antrakinon, kecuali dinyatakan lain, harus dibuat dengan penambahan Natrium Karbonat sebanyak seper sepuluh bobot simplisianya.
Komponen Sirup
1. Gula atau pengganti gula
2. Pengawet antimikroba
3. Pembau
4. Pewarna
Juga banyak sirup-sirup, terutama yang dibuat dalam perdagangan, mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator.

1.2  Tujuan praktikum
1.    Megetahui bentuk sediaan syrup
2.    Mampu membuat sediaan syrup




1.3  Alat dan Bahan
Alat                                                Bahan
1.      Mortir dan stemper                         1. Paracetamol
2.      Spatel                                             2. Syrupus simplex
3.      Botol 60 ml                                    3. PEG
4. Etanol

1.4  Metode praktikum
1.    Ambil dan timbang semua bahan
2.    Ambil mortir dan stemper
3.    Masukan parecetamol kedalam mortir kemudian masukan etanol gerus sampai larut
4.    Masukan PEG dan tambahkan sedikit air, gerus sampai larut
5.    Setelah itu masukan semua kedalam botol yang sudah berisi sirupus simplex
6.    Tambahkan air aquadest sampai batas kalibrasi 60 ml
7.    Beri etiket dan label kocok dahulu
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Syrup
Dalam Farmakope Indonesia edisi III, Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain, Kadar sakarosa, C12H22O11, tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0%. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau perngganti gula dengan atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat (Ansel, 1989)
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukros atau gula lain yang berkadar tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hamper jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66% ,kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007). Sirop adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang di dalamnya ditambahkan obat atau zat wewangi, merupakan larutan jerni berasa manis. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, atau poli alkohol yang lain dalam jumlah sedikit, dengan maksud selain untuk menghalangi pembentukan hablur sakarosa, juga dapat meningkatkan kelarutan obat (Anonim, 1978).

2.2  Paracetamol
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesic dan antipiretik yang popular dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam.Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesic selesma dan flu.Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, over dosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID.Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteri usus pada janin.
Parasetamol termasuk dalam golongan obat penurun demam (antipiretik) dan penghilang nyeri (analgesik) untuk nyeri ringan hingga sedang. Akan tetapi parasetamol tidak memiliki efek anti-rematik dan anti-radang.Selain itu, parasetamol tidak menimbulkan iritasi di lambung sehingga  bias diminum sebelum makan.
Dosis yang diberikan pada anak-anak berumur kurang dari 12 tahun adalah 10–15 mg/kg bera badansetiap 4–6 jam jika dibutuhkan.Adapun dosis untuk orang dewasa adalah 325–650 mg setiap 4–6 jam atau 1000 mg 3–4 kali per hari.Penggunaan parasetamol tidak boleh melebihi 4 g per hari untuk dewasa dan 2,6 g per hari untuk anak-anak karena dapa tmenyebabkan overdosis.
Overdosis parasetamol dapat terjadi pada penggunaan akut maupun penggunaan berulang. Over dosis parasetamol akut dapat terjadi jika seseorang mengkonsumsi parasetamol dalam dosis besar dalam waktu 8 jam atau kurang. Over dosis akut dapat menyebabkan kerja diantoksik pada hati (hepatotoksisitas) dan kerusakan sel ginjal. Kematian bias terjadi (mencapai 3-4% kasus) jika parasetamol digunakan sampai 15 gram. Adapun over dosis pada penggunaann berulang dapat menyebabkan anemia dan gangguan saluran pencernaan.
Risiko kerja diantoksik pada hati dapat meningkat jika parasetamol digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti: karbamazepin, fenitoin, barbiturate, rifampisin, sulfinpirazon, dan isoniazid.

2.3 Khasiat paracetamol
1.      Analgesik. Paracetamol bekerja sebagai inhibitor prostaglandin lemah dengan menghalangi produksi prostaglandin, yang merupakan zat kimia yang terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke otak. Dengan mengurangi jumlah prostaglandin, paracetamol membantu mengurangi rasa sakit. Namun, berbeda dengan aspirin, paracetamol memblokir pesan rasa sakit di sistem saraf pusat, bukan pada sumber rasa sakit. Paracetamol digunakan untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang, termasuk sakit kepala, migrain, nyeri otot, neuralgia, sakit punggung, nyeri sendi, nyeri rematik, sakit gigi, nyeri tumbuh gigi, artritis, dan nyeri menstruasi.
2.      Antipiretik. Paracetamol adalah antipiretik yang dapat mengurangi demam dengan memengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus yang mengatur suhu tubuh. Efek ini membuat paracetamol banyak digunakan dalam obat-obatan untuk batuk, pilek dan flu. Secara khusus, paracetamol diberikan kepada anak-anak setelah pemberian vaksinasi untuk mencegah demam pasca-imunisasi.
3.      Khasiat lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paracetamol mungkin bermanfaat melindungi arteri dari perubahan yang mengarah pada pengerasan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan stroke, serangan jantung atau penyakit kardiovaskuler. Hal ini karena paracetamol dapat mencegah proses pembentukan plak arteri dengan menghambat oksidasi LDL (kolesterol buruk). Beberapa bukti lain menunjukkan paracetamol mungkin juga bermanfaat melindungi terhadap kanker ovarium.
Paracetamol direkomendasikan untuk pasien yang kontraindikasi NSAID (obat anti-inflamasi non-steroid), termasuk mereka yang memiliki asma atau tukak lambung/maag dan mereka yang sensitif terhadap aspirin. Namun, paracetamol tidak memiliki sifat anti-inflamasi sehingga tidak berguna untuk mengurangi peradangan atau pembengkakan pada kulit atau sendi.

2.4 Efek paracetamol
Tubuh menyerap paracetamol dengan cepat. Paracetamol dalam bentuk larutan lebih cepat diserap daripada tablet padat. Efek paracetamol biasanya akan mencapai puncaknya antara setengah jam sampai dua jam setelah konsumsi, dengan efek analgesik berlangsung selama sekitar empat jam. Setelah itu, paracetamol akan dikeluarkan dari tubuh.

2.5 Pembahasan hasil praktikum
Praktikum sediaan syrup paracetamol untuk 60 ml memerlukan acetaminophen 2,4 gram, yang kemudian diberi etanol 15 ml sebagai pelarutnya. Kemudian tambahkan PEG 15 ml dan sedikit air lalu gerus sampai larut dan barulah masukan kedalam botol yang sudah berisi sirupus simplex 20 ml sebagai pemanisnya lalu tambahkan air aquadest sampai batas kalibrasi 60 ml. sehingga jadilan sediaan syrup paracetamol yang diinginkan.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dalam praktikum  pembuatan syrup dengan  menggunakan bahan zat aktif PCT (paracetamol), etanol sebagai zat pelarutnya, PEG zat tambahan, dan sirupus simplex sebagai pemanis pada obat, sirup tersebut digunakan sebagai obat penurun panas.
























DAFTAR PUSTAKA



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar