Pages

Kamis, 12 Juni 2014

my.cerpen

BERHIJAB UNTUK SIAPA?..........
Awan yang nampak gelap enggan mengalah kepada sang surya untuk sekedar menyinari cahayanya kebumi, semilir angin yang seakan membawa air dalam setiap hembusannya, memberikan rasa dingin ke tubuhku yang membuat aku enggan tuk melakukan aktivitas. Aku pun duduk didepan komputer lamaku yang berada dimeja dekat jendela yang terbuka sehingga aku pun dapat merasakan semilir angin yang memberikan kenyamanan tuk lama terduduk disitu. Kemudian sekejap terlintas pemikiran dalan kepalaku sebuah pertanyaan, “Untuk siapakah aku berhijab??” aku pun mulai berfikir bahwa ternyata itu menjadi amat penting bagiku, namun tak juga penting masalah itu bagi sebagian orang.
Muncul sebuah pertanyaan lagi “Apakah mungkin aku berhijab karena seseorang itu??” karena sewaktu itu ada seseorang yang baru masuk dalam hidupku namun telah menjadi sesuatu yang penting dalam hidupku, ketika selesai sholat aku pun duduk berdua dengan dia sambil mengobrol asyik, tiba-tiba didalam pembicaraan itu dia mulai bertanya kepadaku “Apakah kamu tidak punya keinginan untuk berhijab??” aku pun sejenak terdiam dengan hati yang terkejut oleh pertanyaan itu dan tak pernah aku menyangka bahwa dia akan berkata seperti itu. Saat itu aku pun menjawab “iyah suatu saat nanti saya pasti akan mulai berhijab [dengan hati yang gundah], lalu dia pun berkata “okeh suatu saat nanti, tp itu kapan?? Ingin rasanya aku melihat mu memakai hijab” aku pun kembali terdiam dan tidak memberikan jawaban kepadanya. Lalu dia berkata “cobalah kau mulai tuk berhijab pasti nantinya kan akan merasakan kehebatan suatu hijab”.
Dimalam yang hening, aku mulai beristirahat untuk melepas lelah dari aktivitasku seharian ini, aku pun mengambil bantal guling dan selimut yang selalu menemani aku mulai membaringkan tubuhku ke kasur yang empuk dan nyaman, ingin sekali rasanya tuk memejamkan mata dan tertidur, namun entah mengapa rasanya sulit sekali tuk terpejam, mungkin itu karena aku selalu teringat dari oleh kata-kata dia, rasanya kata-kata itu selalu terngiang-ngiang dalam pikiranku, semakin lama aku pun mulai serius memikirkannya “Apakah mungkin aku akan berhijab hanya karena orang itu” namun dari hatiku dan keyakinanku aku ingin berhijab hanya karena Allah SWT semata. Namun aku pun berfikir lagi mungkin juga ini jalan dari Allah SWT tuk membuka pintu hatiku.
Aku pun memulai berhijab saat hari dimana aku mulai aktif berangkat kuliah lagi, dan saat itu aku benar – benar ingin dia menjadi orang yang pertama kali melihat aku berubah dengan memakai hijab namun jauh dari harapanku, ketika dia datang menjemputku dan dia mulai melihatku dengan hanya memandangku biasa dan seakan tak ada yang berubah dariku, terlebih lagi tak ada satu kata pun yang keluar dari dia, itu sangat mengecewakan, namun dengan jalan yang telah kupilih itu tidak menjadikanku pesimis atau berubah pikiran tuk melepas hijabku.
Sampailah aku, saat itu terasa berdegub kencang detak jantungku ketika memasuki ruangan dimana semua temanku berkumpul. Aku pun berkata kepada dia “ aku malu untuk bertemu dengan semua teman – teman” dengan senyumnya yang manis dia berkata “nda usah malu, nda apa-apa kan ada saya” dari kata itulah yang kembali menguatkanku tuk terus maju.
Dia mulai membuka pintu dan aku jalan tepat dibelakangnya, mulailah aku mendengar barbagai macam kata – kata juga disertai ekspresi terkejut dari teman – teman yang seakan tidak percaya...aku sangat malu dan bingung harus berbuat apa, yang kubisa hanya diam dan senyum dengan berada disamping dia karena hanya dia yang dapat membuat aku tenang. Saat itu ingin rasanya aku mengetahui apa yang dipikirkan oleh mereka, dengan penuh pertanyaan dalam pikirku.
Selang satu minggu, jujur dari hatiku, aku belum merasakan apapun dariku semenjak aku berhijab dan seakan itu menjadi suatu hal yang biasa. namun suatu hari terjadi sebuah kejadian yang menjawab semua pertanyaan yang ada dibenakku selama ini,
Pagi Hari begitu cerah dan seakan sang surya tak mau kalah memberikan kehangatan kebumi, yang menggugah semangat semua orang tuk memulai aktivitas. Dengan senyum dan semangat aku berangkat kuliah tanpa dijemput dia, aku pun jalan kaki tuk sampai ke halte dan menunggu bus tuk kekampus. Sesampainya di halte, terlihat banyak gerombolan laki – laki yang menunggu bus hendak pergi ke luar kota, saat itu terasa aneh yang biasanya aku merasa takut dan tidak PD berjalan didepannya ketika aku belum memakai hijab, dan sekarang dengan aku yang berhijab, tak ada lagi rasa takut dan ketidak PD nya aku saat sekarang aku berjalan karena aku merasa amat nyaman dan terasa terlindungi oleh hijabku ini, mungkin bagi sebagian besar orang itu adalah sesuatu yang berlebihan, tetapi taukah bahwa dengan hal sekecil itu kita dapat membuat hidup kita menjadi lebih terasa bahagia. Setelah itu aku pun naik bus berangkat kuliah seperti biasanya, entah mengapa hari ini dia seakan jauh dariku dari sejak pagi dan kini mulai sore aku pulang kuliah seorang diri,  ketika aku ditengah perjalanan menuju rumah, aku melewati lapangan sepak bola, entah mengapa lapangan sepak bola itu yang biasanya sepi namun dihari itu amat ramai banyak anak muda dan anak kecil yang bermain bola, ketika itu ada wanita yang cantik tidak memakai hijab sebaya denganku jalan tepat didepanku, wanita itu pun mulai berjalan cepat karena semua anak muda yang sedang bermain sepak bola menggodanya sampai membuat wanita itu marah. Saat itu aku juga merasa untuk tetap lewat ke jalan yang sama dengan wanita tadi namun karena sudah terlanjur sampai disitu, aku pun tetap melewatinya, anehnya saat aku berjalan semua anak muda itu hanya diam dan tersenyum melihat dengan sopan salah satu dari anak muda itu memberi salam kepadaku. Kemudian terlintas dipikirku “mungkinkah ini semua karena aku telah berhijab?...., aku pun meneruskan perjalanan sampai kerumahku.
Waktu menjelang sore, aku pun mandi dan bersiap untuk sholat maghrib, kumandang adzan telah terdengar, segera aku mendirikan sholat. Selesai sholat aku melanjutkan dengan membaca Al’ Quran sampai waktu sholat isya pun tiba, aku pun mendirikan sholat isya.
Selesai sholat, perut mulai berbunyi tanda aku mulai lapar dan segera aku pergi kedapur untuk mengambil makanan tuk dimakan, selesai makan aku duduk seorang diri diruang tamu dengan buku yang ingin kubaca. Baru beberapa halaman kubaca tiba – tiba aku teringat kejadian yang hari terjadi terasa begitu mengherankan bagiku, aku pun mulai mengingat – ingat semua kejadian semenjak aku behijab, dan ternyata terasa begitu menakjubkannya sebuah hijab bukan karena hijab itu menjadi sebuah tren dan salah satu sebuah aksesoris untuk mempercantik diri, namun lebih dari itu aku baru menyadarinya begitu banyak manfaat yang telah diberikan dari keputusanku tuk berhijab karena dengan aku memulai berhijab hati dan pikiranku terasa lebih tenang dan damai, lebih mendekatkan ketaqwaanku kepada Allah SWT, juga memberikan sebuah kenyamanan dan ketenangan jiwa yang amat besar.
Allah SWT menyeru kepada umatnya khususnya para wanita untuk memakai hijab, karena ada hikmah dalam seruan itu. Dari semua itu, aku mendapat jawaban dari pertanyaan ku selama ini dan aku yakin bahwa aku berhijab hanya untuk Allah SWT semata.
Inilah cerita yang ingin kubagi kepada semua orang tentang sedikit pengalaman dari hidupku yang mampu merubah hidupku sehingga terasa lebih bermakna.

 











By. MUFFA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar