BERHIJAB UNTUK
SIAPA?..........
Awan yang nampak
gelap enggan mengalah kepada sang surya untuk sekedar menyinari cahayanya
kebumi, semilir angin yang seakan membawa air dalam setiap hembusannya,
memberikan rasa dingin ke tubuhku yang membuat aku enggan tuk melakukan
aktivitas. Aku pun duduk didepan komputer lamaku yang berada dimeja dekat
jendela yang terbuka sehingga aku pun dapat merasakan semilir angin yang
memberikan kenyamanan tuk lama terduduk disitu. Kemudian sekejap terlintas
pemikiran dalan kepalaku sebuah pertanyaan, “Untuk siapakah aku berhijab??” aku
pun mulai berfikir bahwa ternyata itu menjadi amat penting bagiku, namun tak
juga penting masalah itu bagi sebagian orang.
Muncul sebuah
pertanyaan lagi “Apakah mungkin aku berhijab karena seseorang itu??” karena
sewaktu itu ada seseorang yang baru masuk dalam hidupku namun telah menjadi
sesuatu yang penting dalam hidupku, ketika selesai sholat aku pun duduk berdua
dengan dia sambil mengobrol asyik, tiba-tiba didalam pembicaraan itu dia mulai
bertanya kepadaku “Apakah kamu tidak punya keinginan untuk berhijab??” aku pun
sejenak terdiam dengan hati yang terkejut oleh pertanyaan itu dan tak pernah
aku menyangka bahwa dia akan berkata seperti itu. Saat itu aku pun menjawab
“iyah suatu saat nanti saya pasti akan mulai berhijab [dengan hati yang
gundah], lalu dia pun berkata “okeh suatu saat nanti, tp itu kapan?? Ingin
rasanya aku melihat mu memakai hijab” aku pun kembali terdiam dan tidak
memberikan jawaban kepadanya. Lalu dia berkata “cobalah kau mulai tuk berhijab
pasti nantinya kan akan merasakan kehebatan suatu hijab”.
Dimalam yang hening,
aku mulai beristirahat untuk melepas lelah dari aktivitasku seharian ini, aku
pun mengambil bantal guling dan selimut yang selalu menemani aku mulai
membaringkan tubuhku ke kasur yang empuk dan nyaman, ingin sekali rasanya tuk
memejamkan mata dan tertidur, namun entah mengapa rasanya sulit sekali tuk
terpejam, mungkin itu karena aku selalu teringat dari oleh kata-kata dia,
rasanya kata-kata itu selalu terngiang-ngiang dalam pikiranku, semakin lama aku
pun mulai serius memikirkannya “Apakah mungkin aku akan berhijab hanya karena
orang itu” namun dari hatiku dan keyakinanku aku ingin berhijab hanya karena
Allah SWT semata. Namun aku pun berfikir lagi mungkin juga ini jalan dari Allah
SWT tuk membuka pintu hatiku.
Aku pun memulai berhijab saat hari dimana
aku mulai aktif berangkat kuliah lagi, dan saat itu aku benar – benar ingin dia
menjadi orang yang pertama kali melihat aku berubah dengan memakai hijab namun
jauh dari harapanku, ketika dia datang menjemputku dan dia mulai melihatku
dengan hanya memandangku biasa dan seakan tak ada yang berubah dariku, terlebih
lagi tak ada satu kata pun yang keluar dari dia, itu sangat mengecewakan, namun
dengan jalan yang telah kupilih itu tidak menjadikanku pesimis atau berubah
pikiran tuk melepas hijabku.
Sampailah aku, saat
itu terasa berdegub kencang detak jantungku ketika memasuki ruangan dimana
semua temanku berkumpul. Aku pun berkata kepada dia “ aku malu untuk bertemu
dengan semua teman – teman” dengan senyumnya yang manis dia berkata “nda usah
malu, nda apa-apa kan ada saya” dari kata itulah yang kembali menguatkanku tuk
terus maju.
Dia mulai membuka
pintu dan aku jalan tepat dibelakangnya, mulailah aku mendengar barbagai macam
kata – kata juga disertai ekspresi terkejut dari teman – teman yang seakan
tidak percaya...aku sangat malu dan bingung harus berbuat apa, yang kubisa
hanya diam dan senyum dengan berada disamping dia karena hanya dia yang dapat
membuat aku tenang. Saat itu ingin rasanya aku mengetahui apa yang dipikirkan
oleh mereka, dengan penuh pertanyaan dalam pikirku.
Selang satu minggu, jujur
dari hatiku, aku belum merasakan
apapun dariku semenjak aku berhijab dan seakan itu menjadi suatu hal yang biasa. namun suatu hari terjadi sebuah kejadian yang menjawab semua pertanyaan
yang ada dibenakku selama ini,
Pagi Hari begitu
cerah dan seakan sang surya tak mau kalah memberikan kehangatan kebumi, yang
menggugah semangat semua orang tuk memulai aktivitas. Dengan senyum dan
semangat aku berangkat kuliah tanpa dijemput dia, aku pun jalan kaki tuk sampai
ke halte dan menunggu bus tuk kekampus. Sesampainya di halte, terlihat banyak
gerombolan laki – laki yang menunggu bus hendak pergi ke luar kota, saat itu
terasa aneh yang biasanya aku merasa takut dan tidak PD berjalan didepannya
ketika aku belum memakai hijab, dan sekarang dengan aku yang berhijab, tak ada
lagi rasa takut dan ketidak PD nya aku saat sekarang aku berjalan karena aku
merasa amat nyaman dan terasa terlindungi oleh hijabku ini, mungkin bagi
sebagian besar orang itu adalah sesuatu yang berlebihan, tetapi taukah bahwa
dengan hal sekecil itu kita dapat membuat hidup kita menjadi lebih terasa
bahagia. Setelah itu aku pun naik bus berangkat kuliah seperti biasanya, entah
mengapa hari ini dia seakan jauh dariku dari sejak pagi dan kini mulai sore aku
pulang kuliah seorang diri, ketika aku
ditengah perjalanan menuju rumah, aku melewati lapangan sepak bola, entah
mengapa lapangan sepak bola itu yang biasanya sepi namun dihari itu amat ramai
banyak anak muda dan anak kecil yang bermain bola, ketika itu ada wanita yang
cantik tidak memakai hijab sebaya denganku jalan tepat didepanku, wanita itu
pun mulai berjalan cepat karena semua anak muda yang sedang bermain sepak bola
menggodanya sampai membuat wanita itu marah. Saat itu aku juga merasa untuk
tetap lewat ke jalan yang sama dengan wanita tadi namun karena sudah terlanjur
sampai disitu, aku pun tetap melewatinya, anehnya saat aku berjalan semua anak
muda itu hanya diam dan tersenyum melihat dengan sopan salah satu dari anak
muda itu memberi salam kepadaku. Kemudian terlintas dipikirku “mungkinkah ini semua
karena aku telah berhijab?...., aku pun meneruskan perjalanan sampai kerumahku.
Waktu menjelang sore,
aku pun mandi dan bersiap untuk sholat maghrib, kumandang adzan telah
terdengar, segera aku mendirikan sholat. Selesai sholat aku melanjutkan dengan
membaca Al’ Quran sampai waktu sholat isya pun tiba, aku pun mendirikan sholat
isya.
Selesai sholat, perut
mulai berbunyi tanda aku mulai lapar dan segera aku pergi kedapur untuk
mengambil makanan tuk dimakan, selesai makan aku duduk seorang diri diruang tamu
dengan buku yang ingin kubaca. Baru beberapa halaman kubaca tiba – tiba aku
teringat kejadian yang hari terjadi terasa begitu mengherankan bagiku, aku pun
mulai mengingat – ingat semua kejadian semenjak aku behijab, dan ternyata terasa
begitu menakjubkannya sebuah hijab bukan karena hijab itu menjadi sebuah tren
dan salah satu sebuah aksesoris untuk mempercantik diri, namun lebih dari itu aku
baru menyadarinya begitu banyak manfaat yang telah diberikan dari keputusanku
tuk berhijab karena dengan aku memulai berhijab hati dan pikiranku terasa lebih
tenang dan damai, lebih mendekatkan ketaqwaanku kepada Allah SWT, juga
memberikan sebuah kenyamanan dan ketenangan jiwa yang amat besar.
Allah SWT menyeru
kepada umatnya khususnya para wanita untuk memakai hijab, karena ada hikmah
dalam seruan itu. Dari semua itu, aku mendapat jawaban dari pertanyaan ku
selama ini dan aku yakin bahwa aku berhijab hanya untuk Allah SWT semata.
Inilah cerita yang
ingin kubagi kepada semua orang tentang sedikit pengalaman dari hidupku yang
mampu merubah hidupku sehingga terasa lebih bermakna.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar